Pakar Geriatri dr. Probosuseno Ajak Komisi Lansia Umbulharjo Atasi dan Cegah Demensia pada Lansia
Workshop Komisi Lansia yang dilaksanakan pagi ini (10/05) di Pendopo Kemantren Umbulharjo menghadirkan DR. dr. Probosuseno, SpPD, K-Ger, FINASIM, SE, MM sebagai narasumber dengan mengangkat tema “Mengatasi dan Mencegah Demensia (Pikun) pada Lansia”.
Lansia meupakan sebuah siklus hidup manusia yang hampir pasti dialami setiap orang. Kenyataan saat ini setiap kali menyebut kata “Lansia” yang terbersit di benak kita adalah seseorang yang tidak berdaya dan memiliki banyak keluhan kesehatan.
Demensia (pikun) adalah kumpulan gejala klinik berupa kemunduran kognitif, psikobehavioral dan ketrampilan praktis yang progresif. Demensia juga merupakan gejala kemerosotan fungsi kognitif dari tingkat kemampuan ADS, AIS dan timbulnya perilaku yang tidak selaras dalam kehidupan sehari-hari.
Belia mengatakan Prevalensi Demensia (pikun) yaitu 1 dari 6 lansia berusia diatas 80 tahun dan 1 dari 14 lansia berusia di atas 65th adalah penderita pikun, baik dari jenis alzheimer, demensia vaskular, lewy body atau mixed AD dan VD karena kecepatan menua tidak sama antara orang 1 dengan orang lain.
Faktor resiko demensia diantaranya pendidikan rendah (7%), tuli (8%), cedera otak (3%), hipertensi (2%), alkohol dan obesitas (1%), merokok (5%), depresi dan isolasi sosial (4%), kurang aktivitas dan populasi udara (2%), diabetes melitus (3%). Jika hal ini bisa dikendalikan sejak dini bisa menurunkan 35% faktor demensia.
Tips mencegah dan mengatasi demensia yaitu tanda "RAMAH" pada lansia" yaitu:
R = Riang saat berjumpa lansia (5S atau serahkan sesuatu yang berguna)
A = Awasi tensi, gula darah, berat badan (ingatkan obat yang rutin diminum)
M = Makan minum dan tidur yang cukup
A = Ajak bicara, doa, dzikir, nyanyi, tepuk tangan, senam, dll
H = Hindari yang bisa bikin lemah (stres, cemas, sedih, marah, cedera, dll)