WORKSHOP PENCEGAHAN STUNTING DAN PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI KEMANTREN UMBULHARJO: MEMPERKUAT FONDASI GENERASI MASA DEPAN

Prevalensi stunting di Kota Yogyakarta pada tahun 2024 sebesar 12 persen. “Maka saat ini tugas kita bersama masih terdapat 15 Kelurahan yang belum mencapai target prevalensi stunting. Setiap tahunnya jumlah Lokus Stunting di Kota Yogyakarta terus bertambah. Untuk Tahun 2025 akan ada 35 lokus. Jumlah tersebut bertambah dibandingkan Tahun 2024 dengan jumlah 30 lokus. Untuk itu, diharapkan peran OPD, mitra dan wilayah di Kota Yogyakarta mampu memaksimalkan pencegahan stunting secara intervensi sensitif dan intervensi spesifik secara maksimal,”jelas Agus Tri Haryono, S.T., M. T. Kepala Bappeda Kota Yogyakarta pada sambutan kegiatan rembuk Stunting  pada tanggal 15 Mei 2024 lalu.

 

Kemantren Umbulharjo menunjukkan komitmennya dalam memerangi stunting dengan menyelenggarakan Workshop Pencegahan Stunting dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan pada hari Jumat, 17 Mei 2024. Acara ini dihadiri oleh 35 peserta dari Pokja IV, ibu hamil, calon pengantin, dan orang tua balita stunting. Workshop ini dibuka dengan sambutan Mantri Pamong Praja dan pemaparan data prevalensi stunting diwilayah. Kegiatan diisi oleh tiga narasumber yaitu Sri Sudiyanti, A.Md., memberikan materi tentang stunting, menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan stunting, seperti gizi buruk pada ibu hamil, kurangnya asupan gizi pada anak, dan pola asuh yang tidak tepat. Ditekankan juga pentingnya pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat sejak usia 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan mencegah stunting.

 

Kemudian dilanjutkan oleh Tugirah, S. ST., menyampaikan edukasi tentang pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Periode HPK, yaitu dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, merupakan masa kritis yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengasuhan yang tepat selama periode ini sangat penting untuk mencegah stunting dan membangun fondasi kesehatan yang kuat untuk masa depan anak. Hal itulah yang dikenal dengan Continuum of Care (CoC) merupakan pendekatan komprehensif dalam pencegahan stunting yang berfokus pada intervensi sepanjang siklus kehidupan, mulai dari pra-konsepsi hingga usia dewasa. Pendekatan ini menekankan pentingnya intervensi yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk memastikan semua anak mendapatkan akses terhadap layanan yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, dan terhindar dari stunting. Dan terakhir Agustina Sri Waningsih, menyampaikan materi tentang kesehatan lingkungan. Narasumber III menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit dan stunting. Lingkungan yang kotor dan tidak sehat dapat menjadi sumber penyakit yang dapat menyerang anak-anak, termasuk penyakit yang dapat menyebabkan stunting.

 

Workshop ini mendorong peserta untuk bersinergi dalam menjaga kesehatan lingkungan. Peserta diajak untuk mulai dari lingkungan rumah dan keluarga dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Menjaga kebersihan rumah, halaman, dan lingkungan sekitar merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas stunting.