KEMANTREN UMBULHARJO PERKUAT KAPASITAS PEMBINA JBM UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN LITERASI DI ERA DIGITAL

Di tengah era digital yang serba cepat, minimnya literasi, baik literasi membaca maupun digital, menjadi sebuah potret mengkhawatirkan bagi generasi muda. Hal ini dapat berakibat fatal pada kualitas pendidikan, kemampuan komunikasi, dan daya kritis mereka. Menyadari hal tersebut, Kemantren Umbulharjo mengadakan Penguatan Kapasitas Pembina JBM di Pendopo Kemantren(05/07/2024). Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta yang yang terdiri dari pembina JBM Kelurahan, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Kelompok Anak Cerdas (KACA), Pokja 2 TP PKK Kelurahan, dan Kemantren.

Dengan mengusung tema “Pembiasaan Read Aloud dan Berkegiatan Positif di Wilayah untuk Penguatan Literasi Keluarga”, Read Aloud adalah praktik sederhana namun memiliki dampak yang besar. Ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan literasi dan kecintaan terhadap membaca di segala usia. Penguatan Kapasitas Pembina JBM diharapkan dapat membekali para pembina dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam membangkitkan minat baca dan literasi anak di era digital.

Dalam sambutannya, Mantri Anom Umbulharjo, menyoroti fenomena mengkhawatirkan di mana anak-anak zaman sekarang lebih senang bermain dengan HP dan game daripada membaca buku. Hal ini, menurut Mantri Anom, menjadi tantangan besar dalam upaya membangun generasi muda yang literat dan cerdas di era digital. “Jaman sekarang berbeda seperti jaman dulu, contohnya anak-anak pada jaman dulu diajak ke took buku akan sangat senang berbeda dengan sekarang yang lebih senang dirumah saja bermain HP, Minimnya minat baca dan kebiasaan membaca yang kurang baik dapat menghambat kemampuan anak untuk memahami informasi, menganalisis, dan mengembangkan pemikiran kritis. Di sisi lain, minimnya literasi digital membuat anak-anak rentan terhadap berbagai konten negatif dan penipuan online, hal ini menjadi tantangan besar, semoga dengan adanya kegiatan ini menjadi upaya membangun generasi muda yang literat dan cerdas di era digital.” ujar Mantri Anom.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber ahli untuk memberikan wawasan yang mendalam kepada peserta. Fajar Nur Rohmad, Korwil JBM Umbulharjo, menjelaskan tentang pentingnya Perencanaan Kegiatan Positif Wilayah, Memperkuat Jam Belajar Masyarakat (JBM) untuk masa depan generasi muda. Beliau menyoroti tantangan minimnya literasi dalam era digital yang dapat menghambat kemampuan pendidikan dan kritis anak-anak. JBM dianggap sebagai solusi yang tepat untuk mengembangkan minat baca dan kecakapan digital, dengan peran aktif orang tua dan masyarakat dalam mendukungnya.
Narasumber lain Rubi Utami Varalin, Pegiat Literasi Kota Yogyakarta, memfokuskan pada Penguatan Literasi Keluarga. Dia menyoroti masalah serupa dalam era digital, dengan kurangnya literasi membaca dan digital yang berpotensi merugikan kemampuan anak-anak dalam memahami dan menganalisis informasi. Literasi keluarga dijelaskan sebagai solusi untuk mengembangkan minat baca dan kecakapan digital anak-anak, dengan peran utama orang tua dalam memberikan contoh dan mendukung kegiatan literasi.