UMBULHARJO BERSINAR DI WJNC 2024 DENGAN INTERPRETASI GATOTKACA RATU
Yogyakarta - Dalam perhelatan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #9 yang digelar pada 7 Oktober 2024 di kawasan Tugu Yogyakarta, Kemantren Umbulharjo sukses memukau penonton dengan interpretasi uniknya terhadap sosok Gatotkaca. Dengan mengangkat tema “Gatotkaca Ratu”, kontingen Umbulharjo berhasil menyajikan sebuah pertunjukan yang tak hanya menghibur, tetapi juga sarat makna dilengkapi dengan pertunjukan tari yang inovatif dan penuh warna.
Mengambil rute dari Jalan Pangeran Diponegoro menuju kawasan Tugu Yogyakarta, para penari muda Umbulharjo beraksi di sepanjang rute karnaval. Mereka menyajikan interpretasi baru terhadap sosok Gatotkaca, seorang kesatria yang kini bertransformasi menjadi pemimpin yang bijaksana dan kuat. Melalui tarian yang indah dan kostum yang memukau, para penari muda Umbulharjo berhasil memukau penonton. Kostum hijau dan emas yang mereka kenakan melambangkan keseimbangan antara duniawi dan spiritual, serta kekuatan dan kebijaksanaan seorang pemimpin. Gerakan tari yang lembut namun tegas menggabungkan unsur klasik dan kontemporer, menunjukkan bahwa budaya Jawa dapat terus berkembang tanpa meninggalkan akarnya.
Penonton terpukau saat vehicle sapi andini yang gagah muncul, membawa singgasana kerajaan yang megah. Di atasnya, sosok Gatotkaca Ratu berdiri gagah perkasa dengan kostum kuning emas yang berkilauan dengan membawa salah satu senjata yang paling ikonik dan melekat dengan sosoknya yaitu gada rujak pala. Gada rujak pala adalah salah satu senjata sakti yang paling ikonik dalam pewayangan Jawa. Senjata ini tidak hanya memiliki kekuatan fisik yang dahsyat, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Melalui gada rujak pala, kita dapat melihat bagaimana sosok Gatotkaca digambarkan sebagai seorang pahlawan yang gagah perkasa dan selalu membela kebenaran. Kombinasi antara tarian dinamis para penari di sekitar vehicle dan visual yang spektakuler ini menciptakan panorama yang memukau, bak lukisan yang hidup. Sapi andini sebagai simbol kekuatan rakyat, singgasana sebagai representasi kekuasaan, dan Gatotkaca Ratu sebagai pemimpin yang bijaksana, semua terpadu dalam satu kesatuan yang harmonis.
Sutradara sekaligus pemeran tokoh Gatotkaca Ratu, Dodik Septian, mengungkapkan bahwa pertunjukan ini bertujuan untuk menginspirasi generasi muda, untuk berani bermimpi dan meraih cita-cita setinggi langit. Dibalik kesuksesan pertunjukan ini, terdapat kisah inspiratif mengenai partisipasi aktif para pemuda-pemudi Umbulharjo. Sebanyak 40 penari terbaik perwakilan dari tujuh kelurahan di wilayah Kemantren Umbulharjo turut serta dalam pawai ini. Mereka adalah generasi muda yang memiliki bakat dan minat yang besar di bidang seni tari. Partisipasi mereka tidak hanya sekedar mengikuti acara, namun juga sebagai bentuk pelestarian budaya Jawa dengan harapan WJNC tidak hanya berhenti dalam “calendar of event” nasional selama dua tahun berturut-turut, namun bisa dikancah internasional dan semakin memperkuat branding kota Yogyakarta sebagai kota budaya yang memiliki daya tarik wisata tinggi.